Kalau mendengar kata kawat gigi, yang terbayang adalah betapa susahnya melakukan perawatannya. Dibawah ini ada beberapa tips:
a. Untuk menyikat gigi yang menggunakan kawat kamu memerlukan sikat gigi yang memiliki ujung kecil sehingga bisa menjangkau sela-sela kawat dan membersihkan sisa-sisa makanan yang menyangkut disana
b. Menggunakan sikat gigi yang berbentuk normal, sikatlah gigimu dengan gerakan memutar. Jangan lupa untuk mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali karena kawat gigi cenderung cepat merusak sikat gigi.
c. Setelah selesai menyikat gigi, berkumurlah dan kemudian gunakan dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi.
d. Supaya mulutmu terasa ekstra segar, serta untuk mengurangi kuman dalam mulut, berkumurlah sekali lagi dengan mouthwash
e. Lakukan kegiatan bersih-bersih ini setiap selesai makan.
So, tidak terlalu sulit kan perawatannya.
its freedom
Jumat, 04 November 2011
baju terbalik
Aku dan mamaku hobi berburu barang-barang diskon. Biasalah cewek . Suatu hari, ada diskon besar-besaran untuk tas dan sepatu di sebuah mall. Karena hari itu adalah hari terakhir diskon, aku dan mama harus menyempatkan datang kesana. Karena ingin cepat-cepat belanja, aku asal saja memakai baju dan langsung berangkat dengan mama.
Sampai disana, bagian tas dan sepatu yang di diskon sudah ramai dikunjungi pengunjung. Ketika aku sedang memilih-milih tas, ada satu orang cowok memandangiku. Wajahnya lucu juga pikirku ;) aku pun melempar senyum kecil ke arah si cowok. Akhirnya si cowok itu menghampiriku. Dengan ekspresi sok tenang, aku bersiap-siap kalau si cowok ingin berkenalan denganku. Tapi, bukannya mengajak kenalan ia malah berjalan melewatiku sambil berbisik “mbak pakai baju terbalik yah?”. Ternyata, saat aku buru-buru memakai baju tadi, aku memakai baju yang terbalik dan mereknya melambai-lambai. Aku buru-buru mengajak mama pergi dari toko itu. Bukannya dapat barang diskon malah dapat rasa malu. Ckckck
Sampai disana, bagian tas dan sepatu yang di diskon sudah ramai dikunjungi pengunjung. Ketika aku sedang memilih-milih tas, ada satu orang cowok memandangiku. Wajahnya lucu juga pikirku ;) aku pun melempar senyum kecil ke arah si cowok. Akhirnya si cowok itu menghampiriku. Dengan ekspresi sok tenang, aku bersiap-siap kalau si cowok ingin berkenalan denganku. Tapi, bukannya mengajak kenalan ia malah berjalan melewatiku sambil berbisik “mbak pakai baju terbalik yah?”. Ternyata, saat aku buru-buru memakai baju tadi, aku memakai baju yang terbalik dan mereknya melambai-lambai. Aku buru-buru mengajak mama pergi dari toko itu. Bukannya dapat barang diskon malah dapat rasa malu. Ckckck
Selasa, 01 November 2011
RESENSI FILM HACHIKO
Jenis Film : Drama – Semua Umur (general)
Produser : Richard Gere, Bill Johnson, Vicki Shigekuni Wong
Produksi : Inferno Production
Durasi : +/- 120 minutes
Pemain : Richard Gere
Joan Allen
Sarah Roemer
Erick Avari
Jason Alexander
Sutradara : Lasse Hallstrom
Penulis : Stephen P. Lindsay
Berkisah tentang Hachi, seekor anjing yang ditemui seorang professor, Mr. Parker Wilson (Richard Gere) disebuah stasiun kereta. Tak tega melihat Hachi sendirian di stasiun, parker akhirnya membawanya pulang dan memeliharanya.
Setiap harinya Hachi selalu mengantarkan Parker berangkat ke kantor, sampai di depan stasiun kereta. Dan kembali menunggu Parker pulang, tepat setiap jam 5, didepan jam besar yang berada didepan stasiun. Kebiasaan Hachi telah dikenal orang-orang disekitar stasiun, Hachi menjadi sangat terkenal dan disayangi oleh mereka.
Suatu hari Hachi melakukan sesuatu yang jarang sekali ia lakukan bersama parker. Namun sayang, ternyata hari itu adalah hari terakhir Hachi bertemu Parker. Parker meninggal dunia ketika sedang mengajar di kelas. Setelah majikannya meninggal, Hachiko terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya,Tokyo.
Dengan kepergian Parker, Cate (Joan Allen), istri Parker memutuskan untuk tinggal bersama Andy (Sarah Roemer) anak mereka dan meninggalkan rumah yang biasa Parker, Cate dan Hachi tinggali.Kepindahan tersebut rupanya tidak merubah kebiasaan Hachi yang selalu menunggu Parker pulang di depan stasiun. Berkali-kali Hachi berusaha kabur dari rumah Andy, hanya untuk menunggu Parker pulang, yang sebenarnya tidak akan pernah pulang kembali.
Merasa tidak ingin mengekang Hachi, pada akhirnya Andy membiarkan Hachi pergi untuk melakukan kebiasaannnya. Setiap harinya selama 9 tahun, tanpa mengenal musim dingin ataupun panas, Hachi tetap menunggu Parker pulang setiap jam 5 sore dan pergi meninggalkan stasiun untuk beristirahat dibawah kereta ketika malam sudah datang. Hachi hanya hidup dari belas kasihan orang-orang yang telah mengenalnya di sekitar stasiun. Setelah 9 tahun pada akhirnya Hachi meninggal tepat ditempat biasa dia menunggu Parker.
Film ini sangat bagus untuk ditonton karena mengajarkan kita akan kesetiaan dan kasih sayang. Ini merupakan salah satu kelebihan dari film ini. Anjing saja mempunyai rasa sayang dan kesetiaan terhadap orang yang benar-benar menyayanginya, apalagi kita sebagai manusia tentunya harus memiliki kasih sayang dan kesetiaan yang lebih daripada seekor anjing. Pesan-pesan yang ada di film ini dapat tersampaikan dengan baik.
Adapun kekurangan pada film ini adalah karena film ini dikemas terlalu sederhana maka dipertengahan cerita hampir terlihat membosankan. Namun, karena ceritanya yang sederhana itulah film ini memiliki daya pikat sendiri. Siapapun yang menonton akan terbawa emosi hingga meneteskan airmata.
Gambar :
http://www.resensi-film.com/read/2010/03/27/301/hachiko
Produser : Richard Gere, Bill Johnson, Vicki Shigekuni Wong
Produksi : Inferno Production
Durasi : +/- 120 minutes
Pemain : Richard Gere
Joan Allen
Sarah Roemer
Erick Avari
Jason Alexander
Sutradara : Lasse Hallstrom
Penulis : Stephen P. Lindsay
Berkisah tentang Hachi, seekor anjing yang ditemui seorang professor, Mr. Parker Wilson (Richard Gere) disebuah stasiun kereta. Tak tega melihat Hachi sendirian di stasiun, parker akhirnya membawanya pulang dan memeliharanya.
Setiap harinya Hachi selalu mengantarkan Parker berangkat ke kantor, sampai di depan stasiun kereta. Dan kembali menunggu Parker pulang, tepat setiap jam 5, didepan jam besar yang berada didepan stasiun. Kebiasaan Hachi telah dikenal orang-orang disekitar stasiun, Hachi menjadi sangat terkenal dan disayangi oleh mereka.
Suatu hari Hachi melakukan sesuatu yang jarang sekali ia lakukan bersama parker. Namun sayang, ternyata hari itu adalah hari terakhir Hachi bertemu Parker. Parker meninggal dunia ketika sedang mengajar di kelas. Setelah majikannya meninggal, Hachiko terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya,Tokyo.
Dengan kepergian Parker, Cate (Joan Allen), istri Parker memutuskan untuk tinggal bersama Andy (Sarah Roemer) anak mereka dan meninggalkan rumah yang biasa Parker, Cate dan Hachi tinggali.Kepindahan tersebut rupanya tidak merubah kebiasaan Hachi yang selalu menunggu Parker pulang di depan stasiun. Berkali-kali Hachi berusaha kabur dari rumah Andy, hanya untuk menunggu Parker pulang, yang sebenarnya tidak akan pernah pulang kembali.
Merasa tidak ingin mengekang Hachi, pada akhirnya Andy membiarkan Hachi pergi untuk melakukan kebiasaannnya. Setiap harinya selama 9 tahun, tanpa mengenal musim dingin ataupun panas, Hachi tetap menunggu Parker pulang setiap jam 5 sore dan pergi meninggalkan stasiun untuk beristirahat dibawah kereta ketika malam sudah datang. Hachi hanya hidup dari belas kasihan orang-orang yang telah mengenalnya di sekitar stasiun. Setelah 9 tahun pada akhirnya Hachi meninggal tepat ditempat biasa dia menunggu Parker.
Film ini sangat bagus untuk ditonton karena mengajarkan kita akan kesetiaan dan kasih sayang. Ini merupakan salah satu kelebihan dari film ini. Anjing saja mempunyai rasa sayang dan kesetiaan terhadap orang yang benar-benar menyayanginya, apalagi kita sebagai manusia tentunya harus memiliki kasih sayang dan kesetiaan yang lebih daripada seekor anjing. Pesan-pesan yang ada di film ini dapat tersampaikan dengan baik.
Adapun kekurangan pada film ini adalah karena film ini dikemas terlalu sederhana maka dipertengahan cerita hampir terlihat membosankan. Namun, karena ceritanya yang sederhana itulah film ini memiliki daya pikat sendiri. Siapapun yang menonton akan terbawa emosi hingga meneteskan airmata.
Gambar :
http://www.resensi-film.com/read/2010/03/27/301/hachiko
Langganan:
Postingan (Atom)