Rasio Profitabilitas adalah kemapuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan
dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.
Berikut contohnya :
PT. BRI (Persero) Tbk
PT. BRI (Persero) Tbk
Laba
bersih
|
15.296.501
|
Total
Aktiva
|
469.899.284
|
Total
Modal
|
49.820.329
|
Total
Pendapatan
|
208.505
|
Adapun Rasio Profitabilitas yang akan dipakai adalah:
- Return on
assets (ROA) =
laba bersih / total aktiva
- Return on
equity (ROE) = laba
bersih / total modal
- Net Profit
margin (NPM) = laba
bersih / total pendapatan
Jadi,
ROA = laba bersih /
total aktiva
ROA = 15.296.501 /
469.899.284 = 0,032 = 3,2%
Rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan aset.
ROE = laba bersih /
total modal
ROE = 15.296.501 /
49.820.329 = 0,307 = 3,07%
ROE merupakan
indikator penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur
kemampuan bank dalam
memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.
NPM = laba bersih /
total pendapatan
NPM = 15.296.501 /
208.505 = 73,36
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut
operating incomenya. Semakin tinggi rasio Net Profit Margin suatu bank, hal itu
menunjukkan hasil yang semakin baik. Sebaliknya jika hasil rasio Net Profit
Margin semakin rendah, maka menunjukkan hasil yang semakin buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar