its freedom

its freedom
kebebasan adalah hak setiap manusia

Selasa, 06 Desember 2011

Bukti Ilmiah Handphone Sebabkan Gangguan Infertilitas

Berbagai laporan ilmiah menunjukkan tingkat kesuburan lelaki di berbagai belahan dunia terdapat kecenderungan menurun. Bila hal ini tidak dilakukan pencegahan secara baik, beberapa pakar mengkawatirkan manusia akan punah lebih cepat. Banyak faktor yang berpengaruh dalam keadaan tersebut. Namun para ahli saat ini telah mengungkapkan salah satu faktor penyebab adalah penggunaan telepon seluler yang melonjak drastis dalam sepuluh tahun terakhir. Berbagai penelitian terhadap hewan percobaan dan manusia telah menunjukkan bahwa pancaran radiasi gelombang elektromagnetik handphone dapat menurunkan kualitas sperma yang dapat menyebabkan gangguan infertilitas atau kemandulan. Gangguan tersebut dapat mengganggu kualitas sperma secara langsung atau produksi sperma gangguan hormonal melalui proses pembentukannya di otak.
Masalah Kesuburan atau infertilitas dapat ditegakkan jika sebuah pasangan suami isteri dalam jangka waktu 2 tahun belum juga dikaruniai kehamilan sedangkan mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi.  Satu dari lima pria bisa mengalami masalah kesuburan. Para ilmuwan memperingatkan bahwa kenaikan jumlah kemandulan pria akan meningkat dan bisa makin berbahaya serta menjadi isu kesehatan publik yang serius. Penelitian lain menunjukkan terdapat sekitar 29% penurunan  jumlah sperma laki-laki Inggris dalam waktu sepuluh tahun terakhir ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa masalah kemandulan pada pria sama pentingnya dengan pemanasan global. Bahkan seorang pakar fertilitas mengungkapkan akan terjadi hal yang mengerikan setelah para ilmuwan mempelajari sistem reproduksi pria. Mereka mungkin akan menyimpulkan bahwa manusia ditakdirkan untuk punah lebih cepat. Berdasarkan laporan epidemiologis menyebutkan satu dari lima orang muda yang sehat berusia antara 18 sampai 25 tahun kini menghasilkan jumlah sperma abnormal.
Bahkan saat ini hanya sekityar  5-15 persen dari sperma laki-laki yang cukup baik untuk digolongkan sebagai sperma ‘normal’ menurut kriteris Organisasi Kesehatan Dunia. Ini membuktikan bahwa infertilitas bukan hanya masalah yang dialami wanita. Bahkan, masalah kesuburan pria dianggap penting bagi setiap pasangan.
Laki-laki sudah subur semenjak pubertas dan tidak akan pernah berhenti sampai masa tua. Kesuburan manusia bergantung pada berbagai faktor diantaranya adalah  faktor gizi, perilaku seksual, budaya, naluri, endokrinologi, waktu, ekonomi, gaya hidup, emosi dan paparan berbagai zat toksis dan beracun sekitar manusia baik melalui makanan atau paparan radiasi secara langsung. Banyaknya jumlah daging sapi yang dikonsumsi selama kehamilan yang kaya akan zat hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH) berpotensi merusak produksi sperma si calon bayi laki-laki. Selain itu, masalah obesitas selama kehamilan, merokok, pestisida, asap lalu lintas, plastik bahkan kacang kedelai,  juga memiliki pengaruh pada kesuburan masa depan janin laki-laki.

www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar