Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa menonton kartun yang berjalan cepat seperti SpongeBob SquarePants merusak konsentrasi dan perilaku anaK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak usia empat tahun yang menonton beberapa menit acara televisi populer itu kurang mampu memecahkan masalah. Akibat lainnya anak-anak kurang bisa memfokuskan perhatian sesudahnya dibandingkan mereka yang melihat program yang kurang ingar-bingar atau hanya duduk menggambar.
Peniliti mengungkapkan penyebabnya karena anak-anak meniru perilaku kacau karakter TV favorit mereka itu, atau karena kartun yang bergerak cepat dan tidak logis membuat mereka lebih bersemangat.
Orang tua harus mempertimbangkan dengan hati-hati program mana yang mereka izinkan untuk ditonton anak, serta mendorong mereka untuk menikmati aktivitas yang lebih tenang dan kreatif.
Orang tua harus tahu bahwa anak-anak yang baru saja menonton SpongeBob Squarepants, atau acara seperti itu, mungkin harus mengorbankan kemampuan mereka untuk belajar dan berperilaku dengan pengendalian diri. Anak mulai belajar bagaimana berperilaku serta bagaimana untuk belajar. Di sekolah, mereka harus berperilaku baik, mereka perlu duduk di meja dan makan dengan benar, mereka harus hormat, dan semua itu membutuhkan fungsi eksekutif. Jika seorang anak baru saja menonton acara televisi yang memiliki cacat kemampuan ini, kita tidak bisa mengharapkan anak untuk berperilaku pada tingkat normal dalam situasi sehari-hari.
Dalam laporan yang baru dipublikasikan dalam jurnal akademik Pediatrics, Prof Lillard dan rekan membandingkan anak-anak yang menyaksikan acara itu selama sembilan menit dengan mereka yang telah menghabiskan waktu yang sama menggambar atau menonton kartun Kanada yang lebih realistis dan lebih lambat, Caillou.
Mereka menemukan perbedaan kecil dalam perilaku dan kinerja antara kelompok menggambar dan kelompok Caillou. Tapi anak empat tahun yang telah menyaksikan SpongeBob menunjukkan fungsi eksekutif – kemampuan untuk memusatkan perhatian, memecahkan masalah dan mengatur perilaku mereka – sungguh membahayakan.
Penyebab utama adalah karena karakter terus bergerak dari satu hal ke fantasi ekstrem berikutnya, dan di mana karakter melakukan hal-hal yang tidak masuk akal di dunia nyata. Hal ini dapat mengganggu kemampuan anak untuk berkonsentrasi segera sesudahnya.Kemungkinan lain adalah bahwa anak-anak mengidentifikasi karakter tanpa fokus dan ingar-bingar itu, dan kemudian mengadopsi karakteristik mereka.
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar